Cilegon (Beritain) – Data IQFAST Karantina Pertanian Cilegon mencatat dari 2021 hingga Februari 2023, Karantina Pertanian Cilegon telah menerbitkan Phytosanitary Certificate (PC) untuk memfasilitasi persyaratan ekspor komoditas pertanian asal Banten. Capaian nilai ekonominya diperkirakan mencapai Rp. 4,5 triliun.
Arum juga menjelaskan secara volume, kinerja ekspor 3 tahun berturut turut dari 2019 s/d 2022 selalu mengalami peningkatan. Nilai ekspor pada 2020 mencapai Rp. 1,2 triliun, meningkat 45 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ditahun 2021 dan 2022 juga mengalami peningkatan nilai ekonomi sebesar 37 persen dan 36 persen dengan nilai Rp. 2 triliun dan Rp. 3,2 triliun.
“Kinerja yang baik ini tercipta atas kerjasama dan kepatuhan dari 120 perusahaan/pelaku usaha ekspor impor dan 13 fumigator yang telah teregister,” ucap Arum.
Menurutnya, salah satu potensi ekspor terbesar di wilayah Banten adalah ekspor sarang burung wallet. Dimana rumah walet yang telah teregister G to G (Government to Government) dengan GACC ada 107 rumah walet yang tersebar di tiga kabupaten yaitu Serang, Lebak dan Pandeglang. Banten juga telah memiliki tiga mitra processing atau tempat pengolahan sarang burung wallet.
Dari sektor tumbuhan ada potensi dari turunan tanaman talas beneng yang telah dimanfaatkan yaitu olahan daun talas dan umbi talas. Sebagai informasi daun dan umbi telah diekspor melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Selain talas beneng ada juga potensi ekspor produk herbal seperti rempah-rempah, minyak cengkeh, Kopi, minyak sereh dan vanili.
Untuk menunjang akselerasi ekspor komoditas unggulan tersebut, fasilitas yang tersedia di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di pelabuhan Cigading dan Pusat pelayanan Satu Atap (PPSA) di Pelabuhan Ciwandan akan terus ditingkatkan agar dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat. Fasilitas berupa biosecurity spraying automatic, kantor dan alat perkantoran lantai 1 , akses internet, mini laboratorium dan ruang rapat lantai 2 telah tersedia.
Kegiatan “Expo Sinergi Pelayanan Ekspor di Pelabuhan” diawali dengan senam pagi bersama instansi dan stakeholder terkait, yaitu Bea Cukai Merak, KSOP Kelas I Banten, SKIPM Merak, Imigrasi Kelas II Cilegon, KKP Kelas II Banten, TNI dan Polri, Dinas Pertanian Provinsi Banten, Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon, Krakatau Internasional Port, Pelindo II Banten, Bank Indonesia Banten, Bandar Bakau Jaya.
Serta dimeriahkan oleh beberapa eksportir PT. Tereos FKS Indonesia, PT. Bungasari Flour Mills, PT. Pundi Kencana, PT. Golden Grand Mills, PT. Nutrindo Bogarasa, PT. Wilmar Nabati Indonesia,PT. Charoen Pokphand Indonesia, PT. Era Pest dan ASPPHAMI Banten.