Cilegon, (Beritain) – Sebanyak 1965 para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Cilegon menerima bantuan dana bergulir pada program Kartu Cilegon Sejahtera (KCS), di Aula Kantor Diskominfo Kota Cilegon, Jum’at, (26/05/2023)
Diketahui, sejak 2021 lalu sudah ada 1.965 pelaku usaha yang menerima program dana bergulir tersebut dengan total dana mencapai Rp 4,1 miliar. Rinciannya, tahun 2021 sebesar Rp 1,5 miliar untuk 725 pelaku usaha, tahun 2022 sebesar Rp 1,6 miliar untuk 842 pelaku usaha dan tahun 2023 sebesar Rp 964 juta untuk 398 pelaku usaha yang terdiri dari kategori KCS Baru, KCS Suplesi dan KCS Reguler.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengatakan program yang masuk Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) itu berjalan sejak 2021 dan sudah diterima 1.965 pelaku usaha penerima manfaat dengan nilai total dana yang terserap Rp 4.101.500.000.
“Bantuan dana bergulir pada program KCS ini sudah kita salurkan sejak tahun 2021 hingga 2023 ini. Pada tahun 2021 kami sudah salurkan ke-725 pelaku usaha, tahun 2022 kepada 842 pelaku usaha dan tahun 2023 sebanyak 398 pelaku usaha. Total keseluruhannya 1.965 pelaku usaha,” kata Wali Kota Cilegon Helldy Agustian.
Helldy juga menjelaskan program dana bergulir merupakan bantuan modal usaha yang terdapat di dalam KCS dan bukanlah dana hibah, namun sebagai pinjaman bergulir yang disalurkan oleh UPT Pengelola Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon untuk para pelaku usaha atau UMKM di Kota Cilegon.
“Bantuan modal usaha ini merupakan salah satu program yang terdapat di KCS. Program ini bukan bantuan dana hibah tapi pinjaman yang harus dikembalikan dengan bunga 0 persen yang memiliki beberapa tahapan, yaitu perintisan antara Rp 1 juta hingga Rp 3 juta dan penguatan sebesar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta sesuai dengan peraturan yang berlaku,” jelasnya.
Menurutnya, dana bergulir tersebut dapat meningkatkan kapastitas tata kelola para pelaku usaha UMKM di Kota Cilegon, baik dari sisi manajemen, strategi produkasi hingga pemasaran.
“Program dana bergulir ini merupakan salah satu langkah pendekatan yang kami lakukan untuk meningkatkan kapasitas UMKM Kota Cilegon. Jika UMKM kita meningkat, maka kebutuhan tenaga kerja untuk mendukung operasionalnya-pun akan meningkat, sehingga akan banyak lapangan pekerjaan yang tersedia untuk masyarakat,” tuturnya.
Dalam hal ini, Helldy mengapresiasi atas upaya Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon dalam menyalurkan pinjaman bergulir kepada para pelaku usaha.
“Saya berharap agar program pinjaman bergulir KCS ini dapat terus berlanjut dan diperbesar, sehingga akan banyak para pelaku usaha yang merasakan program ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon Agus Ubaidillah menambahkan program pinjaman bergulir KCS itu sangat berbeda dengan program sebelumnya. Dimana, dibawah kepemimpinan Wali Kota Helldy Agustian, untuk pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 3 juta tidak memiliki bunga alias bunga 0 persen.
“Bantuan ini sangat membantu bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan usahannya. Saya harap untuk kedepan bunga 0 persen ini tetap berlaku hingga pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 5 juta,” pungkasnya. (Red).