Tingkatkan Wisata Pertanian, Kawasan Agro Edu Wisata Di Ponpes Al Markas Waringin Kurung Resmi Dibuka

Tingkatkan Wisata Pertanian, Kawasan Agro Edu Wisata Di Ponpes Al Markas Waringin Kurung Resmi Dibuka

Serang, (Beritain) – Kawasan Agro Eduwisata (AEW) Markaz Komobid di Pondok Pesantren Al Markaz di Desa Sambilawang, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang, resmi dibuka oleh Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Prihasto Setyanto, Senin, (21/08/2023).

Dibukanya Kawasan Agro Eduwisata (AEW) Markaz Komobid di Pondok Pesantren Al Markaz tersebut dalam rangka
untuk meningkatkan wisata pertanian di Kabupaten Serang.

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut Dirjen Hortikultura Kementan RI Dr. Ir Prihasto Setyanto, M.Sc, Kepala dinas Pertanian Provinsi Banten DR. Ir. H. Agus M. Tauchid, M.Si, Kapolres Serang Kota Kombes Pol Sofwan Hermanto, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, Asda I Kabupaten Serang Nanang Supriyatna, Kemenag Kabupaten Serang H. A. Rifwarir, Kasiter Kasrem 064/MY Kolonel Inf Sigit Dwi Cahyono, serta para tamu undangan yang lain.

Pimpinan PT Bintang Binar Abadi sekaligus Investor Kawasan AEW Markaz Komobid, Bungaran Eka Suryadi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas apresiasi dan dukungannya sehingga kawasan AEW ini dapat terbentuk.

Suryadi menjelaskan bahwa letak geografis dan demografi lahan pertanian Al Markaz yang seluas 12 hektare, baru dimanfaatkan 3 hektare sebagai lahan kawasan AEW.

“Kawasan AEW Markaz ini merupakan pilot project Agro Edu Wisata pertama di Provinsi Banten yang mengkolaborasikan antara pertanian dan pendidikan agama, serta konsep dasar pengembangan Agro Edu Wisata, yaitu sebagai sarana rekreasi dan edukasi,” jelasnya.

Dikatakan Suryadi bahwa markaz komobid ini sudah memiliki Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementan sebagai Tempat Uji Kelayakan (TUK) sertifikasi profesi pertanian. Selain itu, para santri Al Markaz bisa menggunakan fasilitas infrastruktur pertanian modern untuk praktik, yang memiliki hard dan soft competency di bidang teknologi pertanian.

“Kami harap kawasan AEW ini dapat berdampak positif guna mendorong terwujudnya swasembada pangan serta dapat memunculkan bibit-bibit petani milenial baru,” harapannya.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Al Markaz Amirul Faruq mengungkapkan bahwa menjadikan Al Markaz sebagai ponpes yang mandiri dan berkelanjutan merupakan mimpi yang diyakini akan terwujud melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Dalam menyongsong Revolusi Industri 5.0, kami juga menerapkan kurikulum mandiri manajemen agribisnis, dengan tetap menjadikan nilai agama Islam sebagai basis utamanya. Kurikulum ini telah melewati fase panjang hingga akhirnya Manajemen Agribisnis menjadi program unggulan kami,” ungkap Amirul.

Dikatakan Amirul, bahwa kurikulum manajemen agribisnis dapat mendidik santri Ponpes Al Markaz mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemupukan, perawatan, hingga panen. Hingga saat ini komoditas pertanian dan perkebunan yang sudah dihasilkan adalah melon, jagung, anggur, bawang merah, cabai, dan cabai rawit.

“Harapan kami ke depannya juga agar dapat berdampak besar terhadap kelompok tani dan masyarakat sekitar,” Imbuhnya.

Menurutnya, salah satu program yang dilakukan Al Markaz adalah menggelar kerjasama dengan Komobid, perusahaan startup yang fokus pada Agro Eduwisata. Proyek yang dinamakan Markaz Komobid ini menekankan sebagai tempat edukasi pertanian untuk gen-Z, milenial, dan kelompok tani.

Hal itu untuk menghadapi tantangan di masyarakat sebagai pekerja profesional bersertifikat atau sebagai entrepreneur di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengelola jasa wisata sekaligus untuk membuka lapangan kerja. (Sari/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *