BKPAKSI Cilegon Gelar Pelatihan Manasik Haji Cilik Tingkat Kota Cilegon

BKPAKSI Cilegon Gelar Pelatihan Manasik Haji Cilik Tingkat Kota Cilegon

Cilegon – Pengurus Daerah Badan Koordinasi Pendidikan Al-Quran dan Keluarga Sakinah Indonesia (PD BKPAKSI) Kota Cilegon menggelar Pelatihan Manasik Haji bagi Santriwan/Santriwati PAUD Al-Quran, TKQ dan TPQ, se-Kota Cilegon, di Alun-alun Kota Cilegon, Minggu, (17/07/2023).

Hadir pada acara tersebut Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, Direktur Umum PD BKPAKSI Ahmad Syukri, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon Lukmanul Hakim, dan Ketua MUI Kota Cilegon KH. Jubaedi Ahyani, Pengawas Kementerian Agama dan Penilik di lingkungan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Cilegon.

Direktur utama Daerah BKPAKSI Kota Cilegon Ahmad Syukri mengatakan peserta yang mengikuti manasik haji kali ini berasal dari PAUD Al-Qur’an, TKQ dan TPQ yang ada di lingkungan BKPAKSI Kota Cilegon.

“Alhamdulillah, kegiatan hari ini terlaksana dengan baik dan lancar. peserta yang mengikuti manasik haji hari ini sangat antusias mencapai kurang lebih 3800 peserta dari tingkat Paud Al-Quran, TKQ dan TPQ se-Kota Cilegon,” katanya.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang selalu diaksanakan oleh BKPAKSI Kota Cilegon.

“Karena tahun 2020 Pandemi kemarin sedang berlangsung, jadi kita tidak bisa melaksanakan kegiatan manasik haji seperti ini, karena BKPAKSI adalah organisasi yang patuh terhadap aturan peraturan pemerintah,” ujarnya.

Ahmad menjelaskan dari 3.800 peserta yang mengikuti manasik haji itu ada 146 unit sekolah terdiri dari TKQ, TPQ, dan Paud Al-quran di Kota Cilegon.

“Jadi ada 146 unit sekolah TKQ, TPQ dan ditambah 14 Paud Al-qur’an yang ada di Kota Cilegon. Jadi Paud Al-Quran ini adalah Lembaga Pendidikan Non Formal Izin Operasional ke Dinas Pendidikan, sedangkan TKQ dan TPQ itu ke Kementerian Agama. Dari 3 jenis lembaga ini menjadi binaan dari BKPAKSI yang tersebar di 8 Kecamatan se-Kota Cilegon.

Ia berharap bisa menanamkan keimanan serta ketaqwaan kepada peserta didik dalam wirausaha kemandirian sejak dini.

“Kita ingin menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada peserta didik, mewariskan belajar haji dan umroh, serta jiwa wirausaha kemandirian, karena jamaah haji itu harus bisa bersosialisasi dengan kaum muslimin diseluruh dunia yang berbeda warna kulit, bahasa, dan juga adat istiadat,” harapannya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Manasik haji Ma’ruf mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan segala sesuatunya kurang lebih 1 bulan.

“Alhamdulilah, kami panitia sudah menyiapkan segala sesuatunya kurang lebih 1 bulan, semua sudah kita tempuh seperti izin sarana prasarana alun-alun melalui dinas perkim, izin keramaian dari kepolisian dan juga lalu lintas dijalan kita sudah ke dishub supaya tertib,” katanya.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan hasil swadaya murni setiap anak dikenakan biaya pendaftaran sekitar Rp. 30.000. Dan itu pun sudah mendapatkan banyak fasilitas.

“Karena ini swadaya murni dari peserta, kami panitia juga membutuhkan dukungan dana sebesar 30.000 /anak. Selain mendapatkan ilmu pengetahuan tentang manasik haji, peserta juga mendapatkan piagam bukti pelatihan, tanda peserta, konsumsi, dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Sari/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *