Cilegon, (Beritain) – Kamar Dagang Industri (Kadin) Kota Cilegon menggelar Forum Group Discussion (FGD), bertempat di The Royal Krakatau, Kota Cilegon, Rabu, (25/10/2023).
Turut hadir dalam acara FGD tersebut Direktur Pengembangan Bisnis dan Portopolio PT. KS Agus Nizar Vidiansyah, Ketua DPRD Cilegon Isro Mi’raj, Ketua Kadin Cilegon Sahruji, Wakil Ketua Kadin Cilegon Abah Salim, Perwakilan Kadin Banten, Ketua Hipmi Cilegon Muhammad Sofian serta para pengusaha lokal yang ada di Kota Cilegon.
Ketua Kadin Kota Cilegon Sahruji mengatakan bahwa Forum Group Discussion (FGD) diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan kompetensi para pengusaha lokal untuk menyambut investasi besar yang akan datang di Kota Cilegon.
“FGD ini digelar dalam rangka membangun komunikasi dengan dunia usaha, industri. Saya juga mengajak teman-teman sebagai anggota luar biasa Kadin itu ada Gapensi, Hipmi, dan organisasi yang lainnya juga kita undang sebagai pengusaha lokal yang ada di Cilegon untuk mendukung datangnya investor besar yang masuk ke Cilegon,” kata Sahruji kepada wartawan, Rabu (25/10/2023).
Dikatakan Sahruji, bahwa FGD tersebut digelar sebagai upaya menjalin silaturahmi dan komunikasi yang baik antara kalangan industri dengan para pengusaha lokal di Kota Cilegon.
“FGD ini juga dapat membangun silaturahmi dan komunikasi secara profesional dalam mendukung datangnya investor besar masuk ke Cilegon supaya makin nyaman dan aman,” ucapnya.

Menurutnya, bahwa peluang usaha melalui investasi yang masuk ke Cilegon harus disambut dengan keberimbangan kompetensi pengusaha lokal.
“Dukungan ini juga tentu sesuai amanat Undang-Undang Cipta Kerja yang saya sampaikan tadi, ada komitmen itu bahwa ada peluang- peluang yang harus kita tangkap dengan cara menyiapkan kompetensinya sesuai kemampuannya masing-masing,” jelasnya.
Sahruji mengungkapkan bahwa komunikasi yang baik antara pihak industri dengan para pengusaha lokal sangat penting, mengingat banyak kejadian kesalahpahaman yang mengakibatkan kerugian.
“Saya titipkan kepada owner untuk meneruskan komunikasi yang telah terbangun kepada main contractor sehingga kedepan tidak terjadi mis komunikasi karena tidak tahu. Hal itu banyak yang terjadi. Meskipun ownernya sudah oke, sudah baik, saling membantu, mendukung, namun, begitu masuk ke teknis itu beda lagi. Makanya dibutuhkan FGD ini supaya nanti owner ini bisa meneruskan kepada main contractor,” pungkasnya. (Sari/Red).