Cilegon, (Beritain) – Menghadapi bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menggelar Rapat High Level Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Ballroom Hotel Aston, Kota Cilegon, Selasa, (05/03/2024).
Walikota Cilegon Helldy Agustian menyebutkan tujuannya untuk menjaga stabilitas inflasi di Kota Cilegon.
“Terkendalinya inflasi di Kota Cilegon merupakan hasil sinergi yang semakin solid, seiring didukung berbagai program yang semakin intensif dan terarah antara jajaran pemerintah daerah dan pusat dalam mengawal pengendalian inflasi,” katanya.
Menurut Helldy, menjelang ramadhan menjadi momentum penting dalam mengawasi harga pangan.
“Menjelang bulan ramadhan dan idul fitri menjadi momen penting pengawasan untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan di masyarakat. maka, diperlukan keterlibatan proaktif dalam hal ini bulog dalam mengelola cadangan pangan, serta seluruh stakeholder lainnya untuk stabilisasi tata niaga hulu-hilir komoditas pangan,” tuturnya.
Dalam hal ini, Helldy minta TPID untuk membuat rencana dalam menjaga stabilitas harga.
“Saya minta kepada tim pengendalian inflasi daerah Kota Cilegon, instansi vertikal, aparatur penegak hukum untuk membuat rencana serta melaksanakan upaya-upaya dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan di Kota Cilegon dengan baik sesuai bidang dan tugas pokoknya masing-masing. Mari kita terus memperkuat sinergi dengan melanjutkan kebijakan dan implementasi program sebagaimana pada peta kerja jalan pengendalian inflasi tahun 2022–2024, serta mengimplementasikan berbagai inovasi program untuk memperkuat kesinambungan pasokan dan meningkatkan kelancaran distribusi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Banten Ameriza Ma’ruf Moesa menyampaikan langkah langkah menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga di daerah pada Ramadhan dan Idul Fitri.
“Kami sampaikan langkah langkah dalam menjaga harga di daerah pada Ramadhan dan Idul Fitri 2024 antara lain pertama mengintensifkan Pemantauan dan Sinergi Pengawasan, Kedua Mengintensifkan Optimalisasi Intervensi Pasar, Ketiga Memastikan Ketersediaan Stok dan Pasokan Komoditas Pangan, Keempat Memastikan Kelancaran Distribusi Pasokan Pangan, Kelima Peninjauan dan Koordinasi Penetapan Kebijakan Tarif Daerah, dan terakhir Moral Suasion,” katanya. (Sari/Red).