Cilegon, (Beritain) – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Imdad menggelar Istighosah dan Tabligh Akbar, yang berlangsung di Halaman Mushola Darul Falah, Kota Cilegon, Minggu, (16/02/2025).
Dalam acara tersebut turut dirangkaikan dengan peringatan wafatnya atau Haul Abuya Dimyathi Banten ke 22 Tahun serta selamatan pembukaan Majelis Taklim Al-Imdad Kota Cilegon.
Pantauan media dilapangan nampak hadir ratusan jamaah dari berbagai unsur seperti Forkopimda Kota Cilegon, para kyai, tokoh ulama, santri serta masyarakat sekitar.
Usai acara, Pembina Majelis Al-Imdad, Ustad Amin Ma’ruf menyampaikan kegiatan Istighosah dan doa bersama ini untuk meminta keberkahan dan keselamatan.
“Kegiatan ini menjadi momentum Majelis Taklim Al-Imdad dalam menyelenggarakan Istighosah dan doa bersama para jamaah untuk memohon keberkahan dan keselamatan bagi masyarakat Kota Cilegon khususnya serta Bangsa Indonesia pada umumnya,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama yakni membangun persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi antar berbagai elermen masyarakat, termasuk pemerintahan, TNI-POLRI, tokoh agama, serta masyarakat umum, agar tercipta persatuan dan keharmonisan,” ujarnya.
Selain Istigosah dan Tabligh Akbar, pihaknya juga memperingati wafatnya Abuya Dimyathi Banten yang ke 22 Tahun.
“Kita menghormati dan mengenang Abuya Dimyathi Banten, beliau seorang ulama besar yang ilmunya terus menjadi pedoman bagi umat,” katanya.
Amin juga mengatakan selamatan pembukaan Majelis Taklim Al-Imdad serta penutupan pengajian menjelang bulan suci Ramadhan.
“Tasyakuran penutupan pengajian menjelang Ramadan, sesuai dengan tradisi masyarakat Cilegon yang menutup kegiatan pengajian sebelum memasuki bulan suci. Kegiatan ini akan kembali dibuka setelah bulan Syawal Idul Fitri,” jelasnya.
Dikatakan Amin, bahwa kegiatan ini tidak hanya pengajian, namun, juga sarana dakwah yang inklusif menyentuh berbagai kalangan masyarakat, untuk mereka yang mencari ketenangan dalam hidup. Menurutnya, majelis taklim Al-Imdad ini akan menjadi wadah dakwah dan dzikir bagi masyarakat.
“Majelis Al-Imdad ini akan dilaksanakan setiap Sabtu malam Minggu setelah Isya, sebagai tempat berkumpulnya jamaah dari berbagai daerah,” katanya.
Amin mengungkapkan banyak orang di luar sana mencari hiburan dan ketenangan dengan cara yang kurang tepat untuk mengorbankan waktu dan materi untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.
“Kami mengajak saudara-saudara kita yang diluar sana yang mungkin masih mencari hiburan dengan cara yang kurang tepat. Dengan adanya majelis ini, kami juga menawarkan bahwa dzikir dan pengajian juga bisa menjadi tempat menemukan ketenangan hati dan pikiran,” ajaknya.
Ia menawarkan bahwa majelis taklim Al-Imdad terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang latar belakang. Selain itu, Dakwah yang disampaikan tidak bersifat menghakimi, melainkan mengajak dengan kelembutan dan kebersamaan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa majelis taklim kami bisa menjadi solusi untuk ketenangan jiwa. Disini, tidak hanya berdzikir dan mengaji, namun juga membangun persaudaraan, bercanda bersama, dan saling mendukung satu sama lain,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua pelaksana kegiatan H. lip Ibrohim, S.E., menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai majelis taklim yang berada di bawah asuhan Ustad Amin Maruf.
“Alhamdulillah, dengan kebersamaan dan semangat yang sama, acara ini dapat terlaksana dengan sukses berkat dukungan para jamaah dan berbagai pihak terkait,” ucapnya.
H Iip mengungkapkan bahwa kegiatan Istighosah Akbar dan Haul Abuya Dimyathi sekaligus mendoakan pemerintahan Kota Cilegon yang baru, di bawah kepemimpinan Robinsar-Fajar, semoga membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kota Cilegon.
“Insya Allah, kami berharap acara ini akan terus berlanjut di tahun mendatang, mudah-mudahan
semakin besar dan lebih banyak majelis taklim yang bergabung,” ungkapnya.
Saat ini, H Iip mengakui ada beberapa pengusaha yang mulai tertarik ikut serta dalam kegiatan dzikir dan pengajian tersebut.
“Mudah mudahan di tahun depan, semakin banyak pihak yang bergabung sehingga majelis ini dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat lebih luas.” harapannya.
Ia juga berpesan kepada seluruh jamaah agar senantiasa menjadikan dzikir sebagai bagian dari kehidupan sehari hari.
“Dengan adanya dzikir ini, mudah-mudahan kita dapat merasakan ketenangan dalam menjalani kehidupan. Dzikir ini bukan sekadar ritual, tetapi juga menjadi pengingat dan penyemangat dalam menghadapi setiap ujian hidup,” pungkasnya. (Sari/Red).