Cilegon, (Beritain) – Walikota Cilegon Helldy Agustian meresmikan empat pos jaga dan palang pintu atau jalur perlintasan langsung (JPL) kereta api di Kota Cilegon.
Peresmian tersebut dilakukan secara simbolis di perlintasan kereta api di Linkungan Luwung Sawo, Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Citangkil, Rabu, (10/01/2024).
Helldy mengatakan bahwa empat palang pintu kereta api yang baru diresmikan tersebut selain di Luwung Sawo, juga ada di Mekarsari, dan ada dua di Samang Raya.
“Saya tidak mau lagi mendengar ada warga Cilegon yang menjadi korban kecelakaan kereta api. Oleh karenanya sebagai bentuk kepedulian, kami bangun perlintasan ini supaya semua selamat,” katanya.
Helldy juga menyampaikan bahwa ke depan Pemkot Cilegon masih akan terus membangun palang pintu di perlintasan yang belum ada.
“Pada tahun 2024 ini juga akan dirikan lagi empat palang pintu, dan ditambah satu palang pintu lagi sebagai hadiah dari Provinsi Banten atas penghargaan daerah yang peduli akan keselamatan tranportasi,” ujarnya.
Helldy juga menjelaskan pentingnya dibangun palang pintu kereta api di perlintasan kereta api.
“Meski yang dilewati perlintasan ini hanya kereta barang, jadi tidak terlalu sering kereta lewat namun atas azas keadilan tetap kami pasang, karena setiap perlintasan kereta sama sama perlu ditingkatkan keamanannya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Kota Cilegon, Heri Suheri menambahkan, JPL yang baru saja diresmikan berjumlah empat.
“Pak Walikota baru saja meresmikan sebanyak 4 titik lokasi, pertama di JPL 01 Luwung Sawo, JPL 05 Samang Raya, JPL 07 Kubang Wulud dan JPL 291 Sukajadi,” imbuhnya.
Dikatakan Heri, dengan diresmikannya empat pos jaga dan palang pintu tersebut, sampai dengan awal tahun 2024 sudah ada 12 JPL yang dibangun Pemkot Cilegon.
“Secara keseluruhan Pemerintah Kota Cilegon telah membangun dan mengoprasionalkan sebanyak 12 pos jaga dan palang pintu perlintasan kereta api,” jelasnya.
Heri mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati melewati perlintasan yang belum ada pos jaga dan palang pintunya.
“Kami mohon kepada masyarakat agar selalu membiasakan untuk berhenti sejenak dan menengok kanan kiri dan lebih waspada pada saat melewati perlintasan kereta api yang belum ada palang pintunya,” (Sari/Red).